Rabu, 07 November 2012

TEGAS ! PINTAR atau BODOH !


SEBUAH KISAH SEBAGAI BAHAN RENUNGAN




Suatu hari seorang pekerja proyek  naik ke lantai gedung paling tinggi. Saat berada diatas, ia harus menyampaikan sesuatu yang penting pada temannya yang berada dibawah. Sekuat tenaga ia berteriak memanggil-manggil temannya itu, namun yang dipanggil tidak mendengar sedikitpun lantaran suara bising mesin dan kendaraan proyek. Tak lama kemudian ia puny aide, untuk menarik perhatian temannya itu dilemparnya sebuah koin yang jatuh didepan temannya. Temannya itu menghentikan pekerjaannya, mengambil uang itu lalu melanjutkan kembali pekerjaannya. Tiga kali diulangi tiga kali pula temannya itu tak bergeming. Merasa jengkel dengan sikap temannya yang tetap cuek setelah mengantongi uang itu, pekerja yang diatas melempar kerikil dan jatuh tepat diatas batok kepala temannya yang ada dibawah tadi. Sambil meringis lantaran sakit, ia pun mendongakan kepalanya keatas. Saat itulah pekerja yang bertengkar disana baru bisa menyampaikna pesan penting tersebut.

Ilustrasi diatas adalah potret kecil dari kehidupan kita sehari-hari. Terkadang ALLAH harus menjatuhkan kerikil-kerikil untuk membuat kiat mengadahkan wajah pada-Nya. padahal tidak sedikit nikmat dan karunia yang diberikan, namun semua itu tidak cukup mengadahkan wajah pada-Nya, tidak cukup membuat kita bersyukur tapi justru sebaliknya kita makin terlena. Semua masalah yang kita hadapi, semua cobaan yang kita temui, semua kejadian yang kita alami semua itu hanya batu kecil hanya kerikil yang ALLAH jatuhkan agar kita kembali ingat pada-Nya. so, kerikil itu harusnya membuat kita semakin arif dalam menjalani hidup.

Lalu suara bising itu adalah fasilitas dunia yang sering kali bikin kita terlena hingga lupa diri, mengabaikan kebahagiaan hidup yang lebih abadi. Semua itu adalah godaan, sayangnya kita lebih tertarik dengan godaan atau racun itu ketimbang menghindarinya. Kita lebih disibukkan dengan urusan dunia hingga lupa kewajiban mengingat-Nya.

Dan salahkah yang ‘punya kehidupan’ menegur kealpaan umat-Nya?

Jadilah pekerja yang peka, yang bila berada ditempat sebising apapun tetap bisa mendengar seruan Yang Di Atas. Dengan kata lain jadilah manusia santun yang tetap mengingat kebesaran-Nya tanpa harus dijatuhi kerikil. Sebab Cuma manusia bodoh yang untuk bisa mendongak keatas harus ditimpuk terlebih dahulu.



cr : berbagai sumber

Tidak ada komentar: